Produksi Sampah di Sampang Tembus 20 Ton Per Hari, Sekolah dan Pasar Penyumbang Terbesar!

Jumlah sampah yang dihasilkan di Kabupaten Sampang per hari mencapai 20 ton dan dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Menurut Catatan Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan dan Permukiman (DLH Perkim), sekolah dan pasar adalah dua kontributor terbesar sampah di wilayah tersebut. Kami berusaha untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di komunitas ini agar dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan oleh kedua institusi ini.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan dan Persampahan DLH Perkim Sampang, Aulia Arif, untuk mengatasi masalah sampah yang semakin bertambah, pihaknya telah menyiapkan 35 unit armada seperti dump truck, armroll, compactor, pikap, alat berat dan roda tiga.
Arif menjelaskan bahwa di TPA, mereka menggunakan sistem controlled landfill yaitu dengan menimbun sampah, meratakan dan memadatkannya, lalu menutup dengan tanah galian C. Ini dilakukan untuk mengurangi dampak lingkungan dari penimbunan sampah yang tidak terkontrol. Keterangan tersebut diberikan oleh Arif.
Menurut Arif, sistem ini bertujuan untuk mencegah penumpukan sampah dan pencemaran air di sekitar TPA dan memastikan kesehatan masyarakat tetap terjaga.
Menurut Arif, tidak semua sampah harus dibuang ke TPA. DLH juga berkolaborasi dengan Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, and Recycle (TPS3R) dan mitra pemulung untuk mengurangi jumlah tumpukan sampah.
Arif mengungkapkan bahwa DLH telah menyisihkan dana sebesar Rp394 juta untuk pemeliharaan armada mereka. Ini menunjukkan komitmen mereka untuk menjaga kualitas dan layanan yang baik bagi masyarakat.
“Kami menjaga semua unit dan juga melakukan perawatan yang diperlukan jika ada kerusakan. Totalnya, kami mengeluarkan biaya untuk memelihara 35 armada,” tambahnya.